Persaingan di lingkungan kerja saat ini sangat ketat, Anda pun harus jadi karyawan yang produktif agar bisa selamat dan dilihat oleh atasan. Supaya bisa produktif, kita harus bekerja lebih giat dan penuh konsentrasi agar tak melakukan kesalahan. Pastikan Anda terhindari dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi berikut ini:
Media Sosial
Psikolog Lucy Jo Palladino, PhD menawarkan beragam tips untuk mengatasi pengganggu konsentrasi, mulai dari media sosial. Saat ini amat mudah untuk terkoneksi dengan teman-teman di dunia maya, serta memutuskan hubungan dari pekerjaan sehari-hari. Misal, Anda selalu terhubung dengan situs media sosial, setiap kali ada update dari teman, Anda jadi melirik ke arah sana, berpaling dari pekerjaan Anda, lalu mencoba mencerna isi update teman, lalu kembali ke pekerjaan. Kesannya sepele, tetapi hal tersebut bisa menghabiskan waktu cukup banyak jika dalam sehari dikumpulkan. Solusi: Cobalah untuk mematikan hal-hal tersebut saat bekerja. Jika memang harus memeriksa, coba periksa pada saat istirahat.
Berlebihan Email
Email yang datang bisa berbondong-bondong dan seakan berteriak minta dijawab segera. Meski email bisa berkaitan dengan pekerjaan, tetap saja hal itu jadi penghambat konsentrasi penuh dari pekerjaan yang sedang Anda jalani. Anda tak aakn bisa melanjutkan pekerjaan jika sesekali berhenti dari pekerjaan untuk menjawab pesan. Solusi: Buatlah waktu spesifik untuk melakukan hal tersebut. Misal, saat beristirahat, Anda bisa mengecek email-email tersebut supaya sisa waktu Anda dalam sehari bisa dilanjutkan untuk mengerjakan tugas Anda. Hal ini akan membantu Anda menyiapkan waktu supaya tidak terganggu.
Ponsel
Mengangkat telepon juga merupakan pengganggu konsentrasi. Jika sedang mengerjakan tugas penting, buat telepon Anda dalam keadaan silent supaya tidak mengganggu. Nyalakan pula fitur voicemail jika memang perlu, si penelepon akan meninggalkan pesan. Kemudian pilih waktu spesifik untuk menjawab panggilan-panggilan dan sms yang masuk. Ini bisa dilakukan jika Anda tidak sedang menunggu berita yang teramat penting.
Multitasking
Mengerjakan beberapa tugas dalam waktu bersamaan pasti membuat Anda berpikir bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu cepat. Padahal, ketika Anda mengganti pikiran dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, Anda justru menghabiskan waktu lebih banyak ketimbang menyelesaikannya satu per satu. Saat memungkinkan, pusatkan perhatian Anda pada tugas satu per satu, khususnya untuk tugas paling prioritas. Gunakan kemampuan multitasking Anda pada tugas yang tak terlalu penting.
Kebosanan
Beberapa tugas yang harus kita lakukan dalam sehari lebih menarik ketimbang yang lainnya. Yang membosankan bisa menghabiskan perhatian Anda dalam hitungan menit, membuat pikiran Anda sangat rentan teralihkan. Telepon, internet, bahkan membersihkan meja bisa terasa menggoda jika Anda sedang bosan. Solusi: Berjanjilah pada diri Anda, jika mampu mengerjakan suatu tugas untuk rentang waktu yang cukup, Anda boleh istirahat 10 menit. Berikan hadiah pada diri Anda, seperti membuat kopi, camilan, atau jalan kaki di luar. Tugas yang membosankan juga akan lebih mudah diselesaikan saat Anda punya sesuatu yang dituju. Mendengarkan radio sambil mengerjakan tugas yang berulang juga bisa membantu Anda lebih kerasan mengerjakan sesuatu.
Pikiran yang Mengganggu
Sangat sulit untuk berfokus pada pekerjaan di hadapan Anda jika selalu ada saja hal-hal atau urusan yang mengkhawatirkan pikiran. Atau ada percakapan dengan seseorang di hari kemarin yang membuat Anda kepikiran terus menerus. Pikiran yang menggelayut dalam banyak bentuk bisa jadi pengganggu yang sangat besar. Solusi: Tuliskan pikiran-pikiran tersebut. Buat daftar urusan, pekerjaan rumah, atau tugas lain yang perlu diselesaikan nanti. Keluarkan frustasi Anda pada buku harian. Saat pikiran tersebut sudah tertuang, Anda pun akan merasa lebih baik dan bisa menutup buku itu sejenak.
Stres
Saat Anda merasa terlalu banyak tugas, Anda akan sulit untuk berfokus pada tugas individual. Makin parahnya, hal tersebut akan memengaruhi tubuh. Anda akan merasakan pundak pegal, pusing, atau jantung berdegup, semua itu akan membunuh konsentrasi Anda juga. Solusi: Pelajari teknik relaksasi, seperti meditasi. Salah satu studi mengatakan, orang-orang yang melakukan meditasi selama 8 minggu bisa meningkatkan kemampuan mereka untuk berfokus.
Kelelahan
Kelelahan bisa mengaburkan konsentrasi, bahkan jika ada pengalih perhatian yang kecil sekalipun. Studi mengatakan, kekurangan tidur bisa mengaburkan perhatian dan mengakibatkan memori pendek. Solusi: Tidur 7-9 jam per hari. Buat waktu tidur jadi prioritas. Ini akan membantu Anda menyelesaikan tugas lebih banyak di jam bangun Anda. Perhatikan pula pada waktu-waktu mana Anda merasa lebih berenergi dan banyak menyelesaikan tugas.
Rasa lapar
Otak tak bisa berfokus saat kekurangan bahan bakar. Jadi, kekurangan makanan, apalagi melewatkan sarapan, akan membunuh konsentrasi. Riset mengindikasikan bahwa memori pendek dan masalah dengan perhatian bisa terjadi akibat Anda bekerja tetapi tidak mengisi bahan bakar. Solusi: Selalu pastikan sarapan, makan pula camilan berprotein (keju dan kacang-kacangan), hindari karbohidrat sederhana (permen dan pasta putih), serta pilih karbohidrat kompleks (gandum utuh).
Depresi
Banyak yang mengira bahwa kesedihan adalah tanda depresi. Namun, sebenarnya kesulitan berkonsentrasi adalah gejala terutamanya. Jika Anda bermasalah dengan berfokus, merasa kosong, tak berpengharapan, atau merasa asing, Anda bisa jadi sedang merasa depresi. Solusi: Bicaralah dengan dokter atau konselor. Depresi amat mungkin untuk diatasi.
Obat
Beberapa obat, bahkan yang ditujukan untuk mengobati depresi bisa mengganggu konsentrasi. Begitu pun dengan beberapa obat lain. Bicarakan dengan dokter Anda untuk memeriksa apakan obat atau suplemen yang Anda asup mengganggu konsentrasi Anda. Solusi: Jika Anda merasa bahwa obat yang Anda minum mengganggu konsentrasi, bicarakan dengan dokter Anda untuk mengganti obat yang Anda asup.
ADHD
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) bukan masalah untuk anak-anak saja. Mereka yang sudah dewasa pun bisa mengalaminya. Contoh terutama adalah kesulitan berkonsentrasi pada satu tugas. Solusi: Jika Anda bermasalah untuk memfokuskan diri dan problem ini pernah ada saat Anda masih kecil, coba tanyakan kepada konselor atau dokter mengenai kondisi ini. Ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini.
Media Sosial
Psikolog Lucy Jo Palladino, PhD menawarkan beragam tips untuk mengatasi pengganggu konsentrasi, mulai dari media sosial. Saat ini amat mudah untuk terkoneksi dengan teman-teman di dunia maya, serta memutuskan hubungan dari pekerjaan sehari-hari. Misal, Anda selalu terhubung dengan situs media sosial, setiap kali ada update dari teman, Anda jadi melirik ke arah sana, berpaling dari pekerjaan Anda, lalu mencoba mencerna isi update teman, lalu kembali ke pekerjaan. Kesannya sepele, tetapi hal tersebut bisa menghabiskan waktu cukup banyak jika dalam sehari dikumpulkan. Solusi: Cobalah untuk mematikan hal-hal tersebut saat bekerja. Jika memang harus memeriksa, coba periksa pada saat istirahat.
Berlebihan Email
Email yang datang bisa berbondong-bondong dan seakan berteriak minta dijawab segera. Meski email bisa berkaitan dengan pekerjaan, tetap saja hal itu jadi penghambat konsentrasi penuh dari pekerjaan yang sedang Anda jalani. Anda tak aakn bisa melanjutkan pekerjaan jika sesekali berhenti dari pekerjaan untuk menjawab pesan. Solusi: Buatlah waktu spesifik untuk melakukan hal tersebut. Misal, saat beristirahat, Anda bisa mengecek email-email tersebut supaya sisa waktu Anda dalam sehari bisa dilanjutkan untuk mengerjakan tugas Anda. Hal ini akan membantu Anda menyiapkan waktu supaya tidak terganggu.
Ponsel
Mengangkat telepon juga merupakan pengganggu konsentrasi. Jika sedang mengerjakan tugas penting, buat telepon Anda dalam keadaan silent supaya tidak mengganggu. Nyalakan pula fitur voicemail jika memang perlu, si penelepon akan meninggalkan pesan. Kemudian pilih waktu spesifik untuk menjawab panggilan-panggilan dan sms yang masuk. Ini bisa dilakukan jika Anda tidak sedang menunggu berita yang teramat penting.
Multitasking
Mengerjakan beberapa tugas dalam waktu bersamaan pasti membuat Anda berpikir bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu cepat. Padahal, ketika Anda mengganti pikiran dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, Anda justru menghabiskan waktu lebih banyak ketimbang menyelesaikannya satu per satu. Saat memungkinkan, pusatkan perhatian Anda pada tugas satu per satu, khususnya untuk tugas paling prioritas. Gunakan kemampuan multitasking Anda pada tugas yang tak terlalu penting.
Kebosanan
Beberapa tugas yang harus kita lakukan dalam sehari lebih menarik ketimbang yang lainnya. Yang membosankan bisa menghabiskan perhatian Anda dalam hitungan menit, membuat pikiran Anda sangat rentan teralihkan. Telepon, internet, bahkan membersihkan meja bisa terasa menggoda jika Anda sedang bosan. Solusi: Berjanjilah pada diri Anda, jika mampu mengerjakan suatu tugas untuk rentang waktu yang cukup, Anda boleh istirahat 10 menit. Berikan hadiah pada diri Anda, seperti membuat kopi, camilan, atau jalan kaki di luar. Tugas yang membosankan juga akan lebih mudah diselesaikan saat Anda punya sesuatu yang dituju. Mendengarkan radio sambil mengerjakan tugas yang berulang juga bisa membantu Anda lebih kerasan mengerjakan sesuatu.
Pikiran yang Mengganggu
Sangat sulit untuk berfokus pada pekerjaan di hadapan Anda jika selalu ada saja hal-hal atau urusan yang mengkhawatirkan pikiran. Atau ada percakapan dengan seseorang di hari kemarin yang membuat Anda kepikiran terus menerus. Pikiran yang menggelayut dalam banyak bentuk bisa jadi pengganggu yang sangat besar. Solusi: Tuliskan pikiran-pikiran tersebut. Buat daftar urusan, pekerjaan rumah, atau tugas lain yang perlu diselesaikan nanti. Keluarkan frustasi Anda pada buku harian. Saat pikiran tersebut sudah tertuang, Anda pun akan merasa lebih baik dan bisa menutup buku itu sejenak.
Stres
Saat Anda merasa terlalu banyak tugas, Anda akan sulit untuk berfokus pada tugas individual. Makin parahnya, hal tersebut akan memengaruhi tubuh. Anda akan merasakan pundak pegal, pusing, atau jantung berdegup, semua itu akan membunuh konsentrasi Anda juga. Solusi: Pelajari teknik relaksasi, seperti meditasi. Salah satu studi mengatakan, orang-orang yang melakukan meditasi selama 8 minggu bisa meningkatkan kemampuan mereka untuk berfokus.
Kelelahan
Kelelahan bisa mengaburkan konsentrasi, bahkan jika ada pengalih perhatian yang kecil sekalipun. Studi mengatakan, kekurangan tidur bisa mengaburkan perhatian dan mengakibatkan memori pendek. Solusi: Tidur 7-9 jam per hari. Buat waktu tidur jadi prioritas. Ini akan membantu Anda menyelesaikan tugas lebih banyak di jam bangun Anda. Perhatikan pula pada waktu-waktu mana Anda merasa lebih berenergi dan banyak menyelesaikan tugas.
Rasa lapar
Otak tak bisa berfokus saat kekurangan bahan bakar. Jadi, kekurangan makanan, apalagi melewatkan sarapan, akan membunuh konsentrasi. Riset mengindikasikan bahwa memori pendek dan masalah dengan perhatian bisa terjadi akibat Anda bekerja tetapi tidak mengisi bahan bakar. Solusi: Selalu pastikan sarapan, makan pula camilan berprotein (keju dan kacang-kacangan), hindari karbohidrat sederhana (permen dan pasta putih), serta pilih karbohidrat kompleks (gandum utuh).
Depresi
Banyak yang mengira bahwa kesedihan adalah tanda depresi. Namun, sebenarnya kesulitan berkonsentrasi adalah gejala terutamanya. Jika Anda bermasalah dengan berfokus, merasa kosong, tak berpengharapan, atau merasa asing, Anda bisa jadi sedang merasa depresi. Solusi: Bicaralah dengan dokter atau konselor. Depresi amat mungkin untuk diatasi.
Obat
Beberapa obat, bahkan yang ditujukan untuk mengobati depresi bisa mengganggu konsentrasi. Begitu pun dengan beberapa obat lain. Bicarakan dengan dokter Anda untuk memeriksa apakan obat atau suplemen yang Anda asup mengganggu konsentrasi Anda. Solusi: Jika Anda merasa bahwa obat yang Anda minum mengganggu konsentrasi, bicarakan dengan dokter Anda untuk mengganti obat yang Anda asup.
ADHD
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) bukan masalah untuk anak-anak saja. Mereka yang sudah dewasa pun bisa mengalaminya. Contoh terutama adalah kesulitan berkonsentrasi pada satu tugas. Solusi: Jika Anda bermasalah untuk memfokuskan diri dan problem ini pernah ada saat Anda masih kecil, coba tanyakan kepada konselor atau dokter mengenai kondisi ini. Ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini.
source: kompas.com
@yo Baca Juga
0 komentar:
Posting Komentar